Khutbah Pertama
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
(9x) اَللهُ اَكْبَر
لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ* اَللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ* اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا* وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا* وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا* لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ* صَدَقَ وَعْدَهُ* وَنَصَرَ عَبْدَهُ* وَأَعَزَّ جُنْدَهُ* وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ* لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا إِيَّاهُ* مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ*
اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن* حَمْدًا يَفُوْقُ وَيَفْضُلُ وَيَعْلُوْ حَمْدَ الْحَامِدِيْن* حَمْداً يُّوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِيءُ مَزِيْدَهْ وَنَكُوْنُ بِهِ مِنَ الشَّاكِرِيْن* وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً نَدْخُلُ بِهَا فِيْ سَمْطِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْن* وَحِزْبِهِ الْمُفْلِحِيْنَ الْفَائِزِيْن* وَالْمُطْمَئِنِّيْنَ الْآمِنِيْنَ* الَّذِيْنَ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْن وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْن* وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْن* وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سِرَاجُ الدِّيْن* وَكَوْكَبُ الْيَقِيْن* إِنْسَانُ عَيْنِ الكُّلِّ الَّذِيْ أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ* وَخَتَمَ بِهِ الْأَنْبِيَاءَ وَالْمُرْسَلِيْن* وَجَعَلَهُ أَكْرَمَ السَّابِقِيْنَ وَاللَّاحِقِيْن* وَأَوَّلَ الشَّافِعِيْنَ وَالْمُشَفَّعِيْن* اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ وَكَرِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ الرَّسُوْلِ الْأَمِيْن* وَالْحَبِيْبِ الْمَكِيْنِ* وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ الطّيِّبِيْنَ الطَّاهِرِيْن* وَعَلَى أَصْحَابِهِ الْهُدَاةِ الْمُهْتَدِيْن وَحُمَاةِ الدِّيْن
أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ، وَقَدْ فَازَ مَنِ اتَّقَى وَخَابَ مَنْ طَغَى
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah…
Hari ini kita berada pada hari yang agung, penutup dari sepuluh hari pertama Bulan Dzulhijah, sepuluh hari terbaik sepanjang tahun. Allah ﷻ mengisyaratkan keagungan hari ini dalam firman-Nya:
وَالْفَجْرِ
Demi Fajar.
Sebagian ulama menafsiri dengan fajar hari ini, Fajar Iedul Adha…
وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Dan demi Malam Yang Sepuluh.
Yaitu sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah.
وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ
Dan demi yang yang genap dan yang ganjil.
Yang genap menurut sebagian ulama adalah Iedul Adha, hari ke sepuluh Dzulhijjah. Dan yang ganjil adalah hari Arofah, hari ke sembilan Dzulhijjah.
وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ
Dan Malam ketika berlalu.
Sebagian ulama mengatakan malam itu adalah malam sebelum Iedul Adha, yaitu tadi malam.
Renungkan betapa agung hari Iedul Adha ini. Hari yang Allah ﷻ bersumpah dengan waktu fajarnya (وَالْفَجْرِ), dengan waktu siangnya (وَالشَّفْعِ) dan dengan waktu malamnya (وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ). Hari mana yang lebih mulia daripada hari ini? Rasulullah ﷺ pun bersabda:
أَفْضَلُ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ
Hari yang paling mulia di sisi Allah adalah Hari Nahr (Iedul Adha) kemudian Hari Qorr (Tanggal 11 Dzulhijjah). (HR Baihaqi)
Bagaimana tidak mulia hari yang menjadi pemungkas sepuluh hari di mana setiap ibadah di dilipat-ganda pahalanya hingga tujuh ratus kali, yang ibadah di dalamnya lebih dicintai Allah daripada ibadah di hari lain walau pun itu adalah jihad fi sabilillah. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمَ عِنْدَ اللهِ وَلَا أَحَبَّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ
Tiada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan lebih disukai amal shaleh di dalamnya dari hari-hari yang sepuluh ini (10 Hari pertama bulan Dzulhijjah). (HR Ahmad)
Selama sepuluh hari ini nafahat, maghfiroh dan rahmat Allah turun dengan derasnya. Maka jika anda lalai di hari-hari kemarin, inilah hari untuk menebus kelalaian anda, jangan siakan hari ini. Hadanglah nafahat, maghfirah dan ampunan Allah dengan memperbanyak ibadah kepada-Nya. Sungguh satu nafahat saja sudah cukup untuk membuat kita selamat dunia-akhirat.
إِنَّ لِرَبِّكُمْ فِيْ أَيَّامِ دَهْرِكُمْ نَفَحَاتٍ، فَتَعَرَّضُوْا لَهَا لَعَلَّ أَحَدَكُمْ أَنْ يُصِيْبَهُ مِنْهَا نَفْحَةٌ لَا يَشْقَى بَعْدَهَا أَبَداً
Sungguh Tuhan memiliki banyak nafahat di sebagian hari-hari kalian. Maka hadanglah nafahat-nafahat itu. Bisa jadi seorang dari kalian mendapatkan satu nafahat yang dengannya ia tidak akan celaka untuk selamanya. (HR Thabrani)
اَللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر ، اَللهُ أَكْبَر، لَا إِلٰهَ إِلّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر، وَلِلّٰهِ الْحَمْد
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada hari ini kaum muslim dari segala penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji. Ibadah yang siapa saja dapat menahan lisan ketika melaksanakannya maka diampuni segala dosanya.
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ مِنْ ذُنُوْبِهِ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Siapa yang melaksanakan haji, kemudian ia tidak berkata kotor tidak pula berkata buruk maka ia kembali dari dosanya seperti hari ketika ibunya melahirkanya. (HR Bukhori)
Setiap langkah seorang yang berhaji ditulis sebagai satu kebaikan, dihapus satu kesalahannya dan diangkat satu derajat. Setiap kali bertalbiyah ia diberi kabar gembira dengan surga. Jika ia shalat dua rakaat setelah thawaf, pahalanya sebanding dengan membebaskan budak keturunan Nabi Ismail, dan jika ia melakukan Sa`i seakan ia membebaskan tujuh puluh budak. Setiap lemparan jumrah mengugurkan satu dosa besar, dan ketika ia Wuquf di Arofah gugurlah sudah semua dosanya. Tak heran jika surga menjadi imbalan paling pantas bagi haji yang mabrur.
وَلَيْسَ لِلْحَجِّ الْمَبْرُوْرِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّة
Tidak ada balasan bagi haji yang mabrur kecuali surga. (HR Turmudzi)
Anda yang pada hari ini tidak mampu untuk melakukan haji, jangan berkecil hati. Tebuslah ketidak-mampuan anda dengan berjihad melawan hawa nafsu yang lebih sulit dari jihad melawan musuh. Dekatkan diri anda kepada Allah ﷻ dengan berbagai ibadah. Sebagian ulama mengatakan:
مَنْ لَمْ يَصِلْ إِلَى الْبَيْتِ لِأَنَّهُ مِنْهُ بَعِيْدٌ فَلْيَقْصِدْ رَبَّ الْبَيْتِ فَإِنَّهُ أَقْرَبُ إِلَى مَنْ دَعَاهُ وَرَجَاهُ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
Siapa yang tidak dapat sampai ke al Bait karena letaknya yang jauh hendaklah ia menuju Pemilik al Bait sebab ia lebih dekat dari urat leher bagi orang yang berdoa kepada-Nya dan mengharapkan-Nya.
اَللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر ، اَللهُ أَكْبَر، لَا إِلٰهَ إِلّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر، وَلِلّٰهِ الْحَمْد
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Ibadah yang paling utama bagi yang tidak mampu berhaji, setelah melaksanakan Shalat Iedul Adha, adalah melakukan Udhiyah, menyembelih hewan qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah ﷻ.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah (QS al Kautsar: 2)
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ
Tidak ada amalan manusia yang di Hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih disukai oleh Allah azza wa jalla selain menumpahkan darah (hewan qurban) (HR Turmudzi dan Ibnu Majah)
Janganlah anda merasa berat untuk berqurban. Balasan atas ibadah kurban jauh lebih besar dari secuil harta yang anda keluarkan.
Tahukah anda? setiap helai rambut hewan yang anda kurbankan akan dihitung sebagai satu kebaikan. Bayangkan berapa kebaikan yang anda gapai dengan berkurban.
Tahukah anda?! Semua dosa yang telah lalu akan diampuni bersamaan dengan tetesan pertama darah hewan kurban. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Sayidatuna Fatimah ra:
قُومِي إلَى أُضْحِيَّتِك فَاشْهَدِيهَا فَإِنَّ لَك بِأَوَّلِ قَطْرَةٍ تَقْطُرُ مِنْ دَمِهَا أَنْ يُغْفَرَ لَك مَا سَلَفَ مِنْ ذُنُوبِك
Berdiri dan saksikanlah hewan qurbanmu. Sungguh bersamaan dengan tetesan pertama yang mengalir dari darahnya diampuni segala dosa-dosamu yang telah lalu. (HR Hakim)
Tahukah anda?! Siapa saja yang berqurban dengan rela hati akan dihalangi dari api neraka.
مَنْ ضَحَّى طَيِّبَةٌ نَفْسُهُ مُحْتَسِبًا لِأُضْحِيَّتِهِ كَانَتْ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ
Siapa yang berkurban dengan hati rela dan mengharapkan imbalan dari Allah, maka udhiyahnya akan menjadi penghalang baginya dari api neraka (HR Thabrani)
Kurban juga adalah tanda kepedulian kepada fakir miskin, sarana untuk saling bersilaturahim dan memasukan kegembiraan di hati kaum muslim. Dalam setiap hal ini terdapat ganjaran yang sangat besar bagi yang ikhlas niatnya.
Maka betapa rugi orang yang memiliki harta namun tidak berkurban. Kurban memang tidak wajib kecuali dengan nadzar namun sungguh tidak elok seorang mukmin yang tidak sudi mengeluarkan sedikit harta untuk mendapatkan keuntungan akhirat yang demikian besar. Dengarkanlah sabda Nabi ﷺ untuk orang seperti itu:
مَنْ وَجَدَ سَعَةً لَأَنْ يُضَحِّيَ فَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَحْضُرُ مُصَلَّانَا
Siapa yang mampu berqurban namun ia tidak berqurban maka tidak perlu ia hadir ke tempat shalat kita. (HR Baihaqi)
اَللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر ، اَللهُ أَكْبَر، لَا إِلٰهَ إِلّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَر، اَللهُ أَكْبَر، وَلِلّٰهِ الْحَمْد
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Di antara syiar-syiar hari Ied adalah bertakbir untuk mengagungkan Allah ﷻ. Jangan tinggalkan syiar ini, sebab hanya orang yang bertakwa yang menegakkan syiar Allah :
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ [الحج: 32[
Demikianlah (perintah Allah).Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS Al Hajj : 32)
Jangan lupakan pula untuk memperbanyak dzikir pada Hari Tasyriq, hari yang diisyaratkan dalam firman Allah :
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang (QS al baqarah: 203)
Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa yang dimaksud hari yang berbilang adalah hari-hari tasyriq, yaitu hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Perbanyaklah dzikir di hari-hari ini dengan Takbir Muqoyad, dan juga dzikir-dzikir lainnya.
Puasa diharamkan pada hari Tasyriq, sebab hari Tasyrik adalah hari yang terkumpul di dalamnya dua kenikmatan. Kenikmatan badan dengan makan dan minum serta kenikmatan batin dengan dzikir dan syukur. Nabi ﷺ bersabda:
أَيَّامُ التَّشْرِيْقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرِ اللهِ
Hari-hari Tasyrik adalah hari-hari untuk makan, minum dan berdzikir kepada Allah. (HR Muslim)
Perhatikan bagaimana Nabi ﷺ dalam sabdanya mendahululan makan dan minum atas ibadah. Ini adalah isyarat bahwa makan dan minum di hari-hari raya semestinya ditujukan untuk membantu berzikir kepada Allah dan taat kepada Allah ﷻ. Itulah kesempurnaan syukur atas satu nikmat, yaitu menjadikan nikmat sebagai bantuan untuk ketaatan.
Begitulah seharusnya kita menyikapi Hari Raya kita. Bukan dengan bersenang-senang belaka, melainkan dengan bersyukur dan memperbanyak Ibadah.
لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْد, إِنَّمَا الْعِيْد لِمَنْ طَاعَتُهُ لِلهِ تَزِيْد
Ied bukanlah milik mereka yang memakai pakaian baru, tetapi ied itu hanyalah milik mereka yang ketaatannya kepada Allah bertambah
Semoga kita dijadikan orang-orang yang selalu bersyukur dan mengagungkan Allah ﷻ, dan semoga kita dijauhkan dari mereka yang selalu lalai untuk mengingat-Nya. Aamiin
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَام* وَأَبْلَغَ النِّظَام* كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّام* وَاللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْل* وَبِقَوْلِهَ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْن ﴿ وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ﴾ وَقَالَ عَزَّ مِنْ قَائِل عَلِيْم ﴿فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ﴾ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم ﴿ إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3) ﴾
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ* وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم* لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن* فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
Khutbah Kedua
(7x) اَللهُ اَكْبَر
لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ* اَللهُ اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ* اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا* وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا* وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا* لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ* صَدَقَ وَعْدَهُ* وَنَصَرَ عَبْدَهُ* وَأَعَزَّ جُنْدَهُ* وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ* لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا إِيَّاهُ* مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ*
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِالدِّيْنِ الْقَوِيْم* وَهَدَانَا إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْم* وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ* وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهْ* اَلنَّبِيُّ الْكَرِيْم* اَلرَّؤُوْفُ الرَّحِيْم* اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْم*
أَمَّا بَعْدُ, فَيَا اَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُم مُسْلِمُوْنَ
عِبَادَ الله .. اِعْلَمُوْا أَنَّهُ لَا أَنْفَعَ لِلْإِنْسَانِ فِيْ هَذَا الزَّمَانِ مِنْ ثَلَاثِ خِصَال : اَلصَّدَقَةِ السِّرِّ وَالْإِجْهَارْ* وَالْاِسْتِغْفَارِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارْ* وَكَثْرَةِ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ الْمُخْتَارْ فَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَعْظَمِ الْقُرُبَاتِ وَأَفْضَلِ الطَّاعَاتِ* وَمِنْ أَقْرَبِ الطُّرُقِ الْمُوْصِلَةِ إِلَى رَبِّ الْبَرِيِّات* فَقَدْ أَمَرَكُمُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهْ* وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهْ* وَثَلَّثَ بِكُمْ يَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِن بَرِيَّةِ جِنِّهِ وَإِنْسِه * فَقَالَ مُخْبِرًا وَآمِرًا عَلِيْمَا ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى إِمَامِ الْمُوَحِّدِيْن* وعَلَمِ الْمُهْتَدِيْن* وَقَائِدِ الْغُرِّ الْمُحَجَّلِيْن* سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا حَبِيِبِ اللهِ وَرَسُوْلِهْ* وَأَمِيْنِهِ عَلَى وَحْيِهِ وَتَنْزِيْلِهْ* أَبِي الْقَاسِم سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِم* وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ النَاصِرِيْنِ لِشَرِيْعَتِهْ* وَالْمُهْتَدِيْنَ بِهَدْيِهْ* المُتَّبِعِينَ لِسُنَّتِهْ* وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن*
وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ خُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن* الأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْن* سَادَاتِنَا ذَوِي الْقَدْرِ الْجَلِيّْ* أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ* وَعَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْن* وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرِاتِ أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْن* وَأَهْلِ بَيْتِهِ الطِّيِّبِيِنَ الطِّاهِرِيْن*
اَللّهُمَّ اجْعَلْنَا بِتَذْكِيْرِكَ مُنْتَفِعِيْن, وَلِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ رَسُوْلِكَ مُتَّبِعِيْن, وَعَلَى طَاعَتِكَ مُجْتَمِعِيْن, وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِين, وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْن.
اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاتَنَا وَأُمَرَاءَنَا وَكُلَّ مَنْ وَلَّيْتَهُ شَيْئًا مِنْ أُمُوْرِنَا وَأُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْن* اَللّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا* وَآمِنْ رَوْعَاتِنَا* وَغَزِّرْ أَمْطَارَنَا* وَأَرْخِصْ أَسْعَارَنَا* وَاشْفِ مَرْضَانَا* وَعَافِ مُبْتَلَانَا* وَارْحَمْ مَوْتَانَا* وَأَصْلِحْ أَحْيَانَا* يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن* اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمؤْمِنِيِنَ وَالْمُؤْمِنَات* وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات* اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات* إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات*
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة* وَفِي الْاَخِرَةِ حَسَنَة* وَقِنَا عَذَابَ النَّار*
عِبَادَ الله , ﴿إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾ وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ*
Blog Tarbiyah Wadda’wah Rabithah Alawiyah
https://rabithahalawiyah.org/blogs