
Kisah Imam Ali Zainal Abidin bin Husain
Al-Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al-Jufri menceritakan sebuah kisah tentang Imam Ali Zainal Abidin: “Beliau datang ke masjid kemudian menjalankan sholat dan berdoa dengan tenang setelah itu beliau keluar. Ketika beliau keluar masjid Imam Ali Zainal Abidin bertemu dengan seseorang yang tidak suka dengan ahli bait (semoga Allah azza wajalla menjauhkan kita dari sifat itu karena sifat itu adalah sifat-sifat orang munafik/nifaq)”.
Ketika lelaki itu melihat Imam Ali lantas ia berkata di hadapan khalayak “apakah anda yang sering disebut zainal abidin (perhiasan orang beribadah)” Imam Ali Zainal Abidin menjawab: “benar”. Kemudian lelaki itu mencela dengan berkata: “kamu syainul abidin (pengotor orang beribadah)”. Laki laki itu menyambung dengan perkataan “kamu ini fasiq, orang jahat dan sebagainya”. laki laki itu melontarkan kata-kata keji dan kotor. Padahal yang dia olok adalah Imam Ali bin Husaen bin Ali cucu Fatimah binti Rosulillah Shollallohu Alaihi Wasallam. Beliau adalah imam di zamannya.
Lantas orang disekeliling Imam Ali marah karena perkataan tersebut. Kemudian Imam Ali mengatakan: “biarkan dia menyelesaikan/menghabiskan perkataanya”. Setelah lelaki itu menyelesaikan perkataanya (olok2anya) yang panjang dan lebar itu, kemudian Imam Ali berkata kepada dia: “wahai pemuda, apa yang anda katakan tadi semua memang ada dalam diriku, dan bahkan yang anda tidak tau lebih banyak lagi, adakah hajatmu untuk aku tunaikan agar aku membalas semua nasehatmu itu? (padahal semua itu adalah hinaan yang keji)”.
Al-Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al-Jufri menjelaskan: kemudian lelaki itu menangis seraya berkata, “aku bersaksi bahwa anda adalah dari keturunan Rosululloh, maafkan aku ya Imam sesungguhnya ada sekelompok orang menghasutku dengan upah untuk berkata jika kamu mampu membuat Imam Ali ibnu Husaen marah dan kau mampu membuat dia berbalik memakimu maka kami akan memberikanmu 1000 dinar emas”. Mendengar perkataan lelaki itu maka Imam Alipun tersenyum untuk kedua kalinya.
Al-Habib Ali Zainal Abidin Bin Abdurrahman Al-Jufri mengatakan: “kau pernah tersenyum jika ada orang yang menghinamu? Sikap seperti inilah yang seharusnya kau lakukan, setiap ada orang yang mengolokmu kau beri senyuman kepadanya, ketika tersenyum ingatlah Allah dan pikirkan bagaimana cara agar Allah meridhoi untuk membalas perbuatan ini”.
Kemudian Imam Ali Zainal Abidin tersenyum kesekian kalinya seraya berkata: “hanya karena 1000 dinar?”. Lelaki itu berkata: “benar”. Kemudian Imam Ali menjawab: “jika kamu memberitauku (tentang kekurangan beliau) tanpa perlu kata apa apa, aku akan memberikanmu 1000 dinar”. Kemudian Imam Ali bertanya kepada murid-murid beliau “adakah aku mempunyai 1000 dinar berikan pada dia”.
Renungkanlah kisah ini semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu berkhlak mulia.