Safar: Perjalanan Pulang
Disadur dari tulisan:
Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Assegaf
Baca bagian 1 disini
Baca bagian 2 disini
Baca bagian 3 disini
Baca bagian 4 disini
بسم اللٌه الرٌحمن الرٌحیم
Perjalanan Pulang
Ada beberapa adab yang dianjurkan bagi seseorang yang hendak kembali dari safarnya, diantaranya:
Bersegera Untuk Kembali
Bila hajatnya sudah selesai hendaknya segera kembali pulang dari safarnya.
Membaca Do’a Safar
Membaca do’a safar sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya (pada bagian 3), hanya ditambah dengan kalimat;
Banyak Berdzikir
Apabila dalam perjalanannya melalui bukit atau tempat yang luas lagi tinggi, bertakbir tiga kali kemudian berdo’a:
Memberitahukan Kedatangannya Pada Keluarga
Terutama jika datangnya di malam hari.
Mendirikan Shalat
Shalat dua raka’at di masjid ketika tiba dari safar (perjalanan), sebagaimana hadits berikut:
Banyak Bersyukur
Banyak bersyukur pada Allah swt atas karunia-Nya kita dapat tiba di rumah dengan selamat, karena kita tidak akan dapat menguasai kendaraan kita, atau hewan tunggangan kita kecuali dengan seizin Allah swt.
Membawa Buah Tangan
Ada ulama yang menganjurkan untuk membawa buah tangan atau oleh-oleh yang diperuntukkan keluarga yang ditinggal, pendapat ini berpegang dengan perbuatan Aisyah ra yang pernah membawa pulang air zam-zam dalam sebuah botol (sebagai oleh-oleh), lalu beliau ra; mengatakan bahwa Rasul ﷺ pernah melakukan seperti ini.
Membuat Jamuan
Membuat jamuan atau makan-makan sekembalinya dari safar, acara seperti ini disebut an-naqi’ah (berasal dari kata an-naq’u yang berarti debu, karena biasanya musafir di masa dahulu terkena debu di perjalanan).
Penutup
Setelah kita membahas secara singkat dan memahami sunnah dan adab-adab safar, maka hendaknya kita berusaha untuk menerapkannya saat safar, dengan harapan mendapat semua kebaikan yang terkandung di dalam safar, baik bagi musafirnya dan mukimnya serta harta yang ditinggalkan.
Orang yang cerdas dan bijak, selalu berfikir safar ini hanya sebentar dan pasti akan kembali pulang oleh karena itu akan berusaha semaksimal mungkin menggunakan waktu safarnya dengan sebaik-baiknya.
Begitu pula kehidupan dunia ini tidak ubahnya seperti orang yang sedang safar, sifatnya tidak lama dan sementara nantinya pasti akan kembali juga kepada Allah swt, oleh karenanya gunakanlah waktu yang singkat ini dengan sebaik-baiknya.
Semoga safar perjalanan kita dipenuhi dengan keridhaan dan keberkahan Allah swt… Amiiin.
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on email